Kita pasti pernah merasa
Merasa didzolimi
Merasa disakiti
Merasa dijahati
Bahkan mungkin hati kita terluka ketika
Aib kita disebarkan oleh si Fulan
Kehormatan kita dijatuhkan oleh si Alan
Lalu,
Seringkali yang kita pikirkan adalah
Kesalahan orang lain pada kita Kejahatan orang lain pada kita Kedzoliman orang lain pada kita
Padahal,
Kita sudah sibuk membela diri
Kitapun sudah klarifikasi
Kita juga sudah marah dan balas mencaci
Tak berhenti disitu,
Kita pun sudah lapor sana lapor sini
Mengadu kesana dan kesini
Bahkan mengajak orang lain untuk membenci yang kita musuhi
Namun alangkah tak pantasnya
Terkadang ada diantara kita yang masih berkata dengan keyakinan
Kelak akan kutuntut mereka diyaumul qiyamah
Bahkan mendoakan keburukan menimpa mereka yang kita merasa telah mendzolimi kita
Padahal wahai saudaraku
Bisa saja yang terjadi justru sebaliknya
Saudara-saudara kita pun bisa berbondong -bondong mengadu dan menuntut kita dihadapan ALLAH (wal iyaadzu billah)
Mengapa ?
Mungkin kita lupa dan seringnya pasti lupa
Akan dosa kita pada orang lain
Kedzoliman kita pada orang lain
Kejahatan kita pada orang lain
Tajamnya lisan kita pada sesama kita
Tak adilnya diri kita menilai dan menghakimi saudara kita hanya dari katanya
Bisa jadi semua itu teramat menyakiti mereka
Dan merekapun tak bisa melupakan kesalahan dan dosa kita
Sungguh,
Betapa sering tak kita sadari
Bahwa lisan kita ini bersalah, tangan kita berdosa
Tapi kita mengabaikannya begitu saja
Kita mudah melihat salah dan dosa orang lain yang setitik
Tapi salah, dosa dan keburukan kita yang bergunung-gunung kita lupakan dan kita abaikan
Wahai hamba ALLAH yang beriman
Hati kita akan sakit dan bisa mati
Manakala kita sibukkan diri kita dengan kesalahan dan dosa oranglain pada diri kita
Maka,
Alangkah indahnya hidup kita
Akan lebih lapang dan tenteram hati kita dan lebih mulia keadaan kita di dunia dan di akhirat
Manakala kita mampu menepis fikiran untuk menuntut saudara kita didunia maupun diakhirat
Dan menggantinya dengan do’a-do’a kebaikan, do’a ampunan dan rahmah untuk saudara kita
Karena sesungguhnya yang demikian kebaikannya akan kembali pada diri kita
Baarakallah fiikum 🙏
dr. Ummu Sulaym Ferihana