Pernikahan Tidak Sebatas Bersenang-senang

Dijaman ini

Akhwat terbiasa disuguhi foto pasangan yang bersenang senang
Travelling dan upload foto kebersamaan

Sebelum nikahpun, kajian yang diikuti sebatas tema “Indahnya Pernikahan”
Akhirnya mudah baper dan galau ketika melihat pasangan yang aktif disosial media

Sungguh ini banyak terjadi
Wanita stress karena belum punya pasangan
Stress karena belum punya anak
Akibat gambaran pernikahan yang salah
Dan kurang mempersiapkan diri menjadi al mar’atus shalihah
Sibuk persiapan dzohir lalai persiapan bathin

Sehingga setelah menikah
Melihat Suami punya kekurangan kaget
Suami punya aib, syok
Berbeda pendapat dengan suami, ngambek
Lalu curhat di sosmed

Suami tak mengucapkan i love you, dianggap tak cinta
Tak memberi bunga, kecewa
Lalu sibuk membandingkan Suami dengan Suami selebgram di sosial media
Dan tak jarang meminta cerai di awal pernikahan

Wahai adik-adikku sayang
Pernikahan bukan sebatas besenang-senang dan upload foto kebersamaan

Ada sesuatu yang agung dalam sebuah pernikahan
Yaitu berbakti kepada Suami karena Ilahi Rabbi
Nikah adalah ibadah yang panjang dan tanggungjawab yang berat, sebagai istri sebagai ibu
Sudah siapkah ilmu itu ?? Maka sebelum menikah tempalah diri dengan adab, dengan ilmu
Ilmu diam ketika Suami marah
Ilmu bertoleransi dan tak menyelisihi seorang suami meski hati terasa berat dan tak sepakat
Ilmu tentang tauhid, agar kecintaan pada Suami tak menjadikanmu memaksiati Rabbmu

Juga ilmu sabar… sehingga kau tetap tersenyum tegar ketika sering ditanya mertua “Kok kamu belum hamil hamil juga”

Dan masih banyak ilmu yang mesti engkau siapkan menjadi seorang istri

Sebagaimana pesan Nabi

أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ ؟ قَالَتْ : نَعَمْ قَالَ : فَكَيْفَ أَنْتِ لَهُ ؟ قَالَتْ : مَا آلُوهُ إِلاَّ مَا أَعْجَزُ عَنْهُ قَالَ : انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ

Apakah engkau memiliki suami? Dia berkata: Ya. Beliau bersabda: Bagaimana posisimu baginya? Dia berkata: Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali yang aku tidak mampu untuk menunaikannya. Beliau bersabda: Perhatikan kedudukanmu bagi suamimu, karena sesungguhnya ia adalah surgamu dan nerakamu (HR. An-Nasaai)

dr. Ummu Sulaym Ferihana
Mudarrisah Madrasah Uwais Al Qarniy

One thought on “Pernikahan Tidak Sebatas Bersenang-senang

  1. erna rizki says:

    Assalamualaikum dok. Bagaimana seharusnya sikap kita, ketika melihat ibu mertua memperlakukan suami kita seperti anak yg masih single, blm memiliki istri seperti masih sering chating yg manja², nelpon pagi siang malam, yang notabennya memang suami saya ini anak tunggal. Saya sbg istri kadang merasa cemburu dok. Mohon jawabannya dok. Terimakasih

Leave a Reply to erna rizki Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *