Semua telah kumaafkan Saudaraku semua

Ghafarallaahu liy walakum… Allah yang Maha Pemurah,

Mengkaruniaiku sosok Suami sekaligus teladan yang telah menjadi anugrah terindah dalam hidupku… Yang selalu berkata bawah diriku adalah anugrah dan kebahagiaan bagi dirinya

Yang lisannya selalu penuh pujian dan penghormatan pada diriku yang banyak kurangnya ini… Semua derita seolah sirna tanpa bekas

Yang ada bahagia dan bahagia

Nikmat yang sangat besar yang tak pernah kubayangkan dan tak terbersit sedikitpun akan Allah Karuniakan untuk diriku ini

Setiap hari… Kudapatkan ilmu dan ilmu agama

Selalu Beliau ajarkan ilmu dan ilmu padaku ini

Dijalan ditempat makan dikamar bahkan dihamam pun Beliau memberikan ilmu kepadaku

Di tengah malam, saat Beliau lelah seharian berdakwah… pun masih menyempatkan diri membacakan dan mengajarkan kitab untuk diriku dan menyemangati diriku ini

Ini kehidupan terindah dalam hidupku… segala puji bagi Rabbku

Kehidupan yang menjadikanku terharu dengan derai air mata bahagia

Kelembutan cinta kasih sayang kesabaran pembelaan yang selama ini belum pernah aku dapatkan dan kini kudapatkan dengan sempurna… walhamdulillahilladzii bini’matiHi tatimmush shaalihaat

Hingga hari ini…. Ustadzi berkisah terkait sahabat Ulbah radhiyallahu anh, Ulbah juga menjadi nama salah satu anak Beliau yang cukup dekat dan sering tidur dirumahku

Kisah yang meluluhkan hatiku dan membuat sakit hatiku terobati

Dan sebagaimana selama ini, setiap kalimat Beliau selalu mampu meluhkan airmataku… Bagaimana seorang yang sangat ingin bersedekah namun tak memiliki apapun…Sehingga bersedekahlah Beliau dengan kehormatannya

Sebuah sedekah yang luar biasa dan betapa hatiku tergugah… Maka semoga di bulan Ramadhan yang sedekah terbaik adalah di bulan ini… saya ingin bersedekah sebagaimana Sahabat Ulbah

Trimakasih teman semua… kaum muslimin dan muslimat

Mohon maafkan diriku banyak kesalahan, banyak kekurangan

🙏🏻

Dan aku telah memaafkan dan menghalalkan semua hal terkait hinaan celaan fitnah ghibah dll segala kedzoliman terkait kehormatanku

Semoga Allah Mengampuni kita dan Menyayangi kita, dan semoga saat kita wafat Allah Menyambut kita sebagai hamba yang di ridhoiNya, aamiin

Trimakasih banyak yang tak terkira untuk Guruku Suamiku Cintaku jazaakumullahu khayran

Ferihana Ummu Umamah Al AtsariyyahRamadhan,

Masjid LPP, menemani Suamiku di jalan dakwah ila Allahi

✍🏻

Kisah Shahabat Ulbah, semoga menginspirasi semua insan yang tersakiti…

Pada salah satu masa dalam masa persiapan, Ulbah melihat Nabi shallallahu’alaihi wasallam duduk dikelilingi para sahabatnya. Tiba-tiba Abu Bakar radhiyallahu’anhu datang sambil membawa harta yang beliau punyai jumlahnya 4000 dirham, lalu beliau letakkan di hadapan Rasululah shallallahu’alaihi wasallam.

Nabi shallallahualaihi wasallam berkata kepadanya,

“Apa yang engkau untuk sisakan untuk keluarga?”

Abu Bakar radhiyallahu’anhu menjawab,

“Aku tinggalkan Allah dan RasuluNya.”

Beliai bersabda,

“Tidak ada harta yang bermanfaat bagiku sepeti harta Abu Bakar.”

Umar radhiyallahu’anhu datang dengan membawa setengah hartanya. Utsman radhiyallahu’anhu membawa 1000 dinar dalam pakaiannya, lalu beliau berikan di pangkuan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,

lalu beliau berkata,

“Tidak ada yang membahayakan Ustman apa yang ia perbuat setelah ini.” Beliau juga menyumbang 1000 unta, kemudian masih kurang 50 ekor maka beliau tambah 50 ekor lagi.A

bdurrahman radhiyallahu’anhu membawa 200 uqiyah perak, lalu datanglah Abbas bin Abdul Muthallib, Thalhah, Sa’ad bin Ubadah, Muhammad bin Maslaah radhiyallahu’anhum, semuanya membawa harta mereka.

Ulbah juga melihat sahabat yang bukan golongan berada ikut berinfak dengan apa yang ia miliki; Ashim bin Adi radhiyallahu’anhu memawab 90 wasaq dari kebun kurmanya, sebagian membawa dua mud, bahkan satu mud (sebanyak dua telapak tangan orang dewasa).

Tidak ada seorang pun yang tidak memberi kecuali orang munafiqin, sebagaiman Allah turunkan ayat,

الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لا يَجِدُونَ إِلا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ سَخِرَ اللَّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ“

(Orang-orang munafik) yaitu mereka yang mencela orang-orang beriman yang memberikan sedekah dengan sukarela dan yang (mencela) orang-orang yang hanya memperoleh (untuk disedekahkan) sekadar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka, dan mereka akan mendapat azab yang pedih.” (QS. At-Taubah: 79)

Melihat hal itu, pulanglah Ulbah dengan membawa semua kesedihannya. Ketika senja sudah menutupi bumi, dan malam pun telah larut, Ulbah belum bisa memejamkan matanya sekejap pun. Yang dapat ia lakukan hanyalah berbolak-balik ke kiri dan ke kanan diatas tikar tidurnya. Tiba-tiba terlintas suatu pikiran, mudah-mudahan akan mengurangi kegundahan hatinya, beliau berdiri mengambil wudhu lalu beliau shalat, lalu beliaupun menangis menumpahkan semua kesedihannya kepada Dzat yang memiliki isi langit dan bumi.

Lalu berdoa sambil mengangkat kedua tangannya,

“Yaa Allah, Engkau memerintahkan untuk berjihad, sedangkan Engkau tidak memberikan kepadaku sesuatu yang dapat aku bawa berjihad bersama RasuluMu dan Engkau tidak memberikan di tangan RasulMu sesuatu yang dapat membawaku berangkat, maka saksikanlah sesungguhnya aku bersedekah kepada setiap muslim dari semua perbuatan dzalim mereka terhadap diriku dari perkara harta, raga atau kehormatan.”

Doa itu beliau ulang-ulang…

Masya Allah indah dan tulusnya doa yang keluar dari lisan hamba yang tak punya, sebuah kedermawanan dari mereka yang “papa”

Paginya, beliau shalat subuh berjamaah bersama Nabi shallallahu’alaihi wasallam. Telah beliau lupakan air mata yang telah tertumpahkan diatas tikar shalatnya. Akan tetapi Allah Azza wa Jalla tidak menyia-nyiakannya, Dia kabarkan cerita tersebut kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasalam melalui Jibril ‘alaihissalam.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasllam bersabada,

“Siapa yang tadi malam telah bersedekah? Hendaklah dia berdiri!”

Tidak seorangpun yang berdiri. Ulbah pun tidak merasa dirinya telah bersedekah, lalu Rasulullah shallallahu’alaihi wasalam mendekatinya dan berkata,

“Bergembiralah Ulbah. Demi jiwa Muhammad yang berada di tanganNya, sungguh sedekahmu malam dini hari tadi telah ditetapkan sebagai sedekah yang diterima.”

Alangkah bahagianya shahabat Ulbah, doa yang beliau panjatkan tadi malam sebenarnya adalah upaya dan usaha dari orang yang tidak memiliki apa-apa. Allah mendengar rintihan dan jeritannya dengan sebab imannya

Sebuah keteladanan yang selayaknya menjadikan kita berubah, bersemangat memperbaiki diri dan terus menerus berjuang melawan nafsu kira ini demi menggapai ridho Ar Rahman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *